MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin terus berinovasi dalam pembinaan kemandirian warga binaan. Salah satu program unggulan yang tengah dikembangkan adalah budidaya ikan lele yang dikelola langsung oleh para warga binaan di bawah pengawasan petugas pembinaan.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengisi waktu selama menjalani masa pidana, tetapi juga memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka setelah bebas nantinya. Kolam budidaya lele yang terletak di area dalam Lapas kini menjadi pusat aktivitas produktif warga binaan, mulai dari proses pembesaran ikan hingga pemeliharaan harian.
Kepala Lapas Banjarmasin, Fauzul Ansori, menyampaikan apresiasi terhadap semangat warga binaan dan peran petugas yang terus mendorong pembinaan berbasis keterampilan ini.
"Program budidaya lele ini adalah salah satu bentuk nyata pembinaan kemandirian di Lapas Banjarmasin. Kami ingin agar warga binaan memiliki keterampilan yang bisa menjadi sumber penghidupan setelah selesai menjalani masa hukuman. Ini bagian dari upaya kami membentuk pribadi yang lebih mandiri dan produktif," ujar Kalapas.
Selain mendukung ketahanan pangan di lingkungan Lapas, hasil budidaya ini juga diharapkan dapat membuka peluang kemitraan dengan pihak luar dalam bidang perikanan. Program ini sekaligus menjadi gambaran bahwa pemasyarakatan tak hanya soal pembinaan moral, tetapi juga pemberdayaan ekonomi.
- Lapas Banjarmasin