MediaJawa — Suara merdu alat musik panting terdengar menggema dari salah satu sudut Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Sejumlah warga binaan tampak tekun mengikuti latihan rutin musik panting sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian dan seni yang dijalankan lapas, Sabtu (3/05/2025).
Kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga sarana ekspresi, pembentukan karakter, dan media untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada warga binaan. Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat), M. Junaidi, turut hadir menyaksikan langsung proses latihan tersebut. Ia didampingi oleh Salman Farsi, selaku Pembina Kegiatan Musik Panting yang selama ini konsisten membimbing para peserta.
"Pembinaan seni seperti musik panting ini adalah salah satu bentuk pendekatan yang kami lakukan agar warga binaan dapat mengembangkan potensi diri mereka. Seni mampu menjadi jembatan untuk membangun kepercayaan diri dan memperbaiki karakter," ujar M. Junaidi.
Latihan rutin ini diikuti dengan penuh semangat oleh warga binaan yang tergabung dalam kelompok seni musik lapas. Mereka memainkan alat musik tradisional Banjar ini secara kompak, membawakan lagu-lagu daerah yang sarat makna.
Salah satu warga binaan menyampaikan kesannya, “Lewat musik panting, saya merasa lebih tenang. Ini seperti terapi bagi saya untuk terus belajar dan berubah menjadi lebih baik.”
Dengan pendekatan yang humanis dan edukatif, Lapas Kelas IIA Banjarmasin terus berkomitmen memberikan ruang pembinaan yang positif bagi seluruh warganya, termasuk melalui pelestarian budaya lokal seperti musik panting. Upaya ini menjadi langkah nyata dalam mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih berdaya dan berkarya.
- Lapas Banjarmasin
