MediaJawa — Lapas Kelas IIA Banjarmasin terus menggencarkan kegiatan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu kegiatan yang kini rutin dilaksanakan adalah keterampilan sablon, yang difokuskan untuk media sandal, Rabu (7/5).
Kegiatan ini berlangsung di area kerja Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) dan diikuti oleh sejumlah warga binaan yang telah melewati tahap pembinaan dasar. Dengan didampingi langsung oleh petugas giatja, para WBP tampak antusias belajar teknik sablon sederhana namun presisi, mulai dari penataan desain hingga proses cetak di permukaan sandal.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan yang kami arahkan agar warga binaan memiliki keahlian yang aplikatif. Sablon sandal dipilih karena memiliki nilai ekonomi dan bisa dikerjakan secara mandiri,” ujar Hafiz, staf giatja Lapas Banjarmasin.
Proses sablon ini menggunakan peralatan sederhana yang disediakan oleh lapas, namun menghasilkan produk yang menarik dan layak pakai. Sandal-sandal yang sudah disablon ini nantinya akan digunakan secara internal untuk kebutuhan warga binaan maupun petugas, sekaligus menjadi media latihan yang realistis.
Dalam wawancara terpisah, Kasi Giatja melalui Ikrar Aulia, Kasubsi Bimbingan Kerja, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan teknis, melainkan juga upaya untuk menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada warga binaan.
“Kami ingin para WBP tidak hanya menyadari kesalahan masa lalu, tetapi juga memiliki bekal keterampilan yang bisa mereka manfaatkan saat bebas nanti. Sablon sandal ini salah satu contohnya—sederhana namun punya nilai usaha,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, Lapas Banjarmasin berharap dapat mencetak warga binaan yang lebih siap menghadapi dunia luar, baik secara mental, keterampilan, maupun etos kerja. Kegiatan sablon sandal ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di balik tembok lapas dapat menghasilkan karya dan harapan baru bagi para WBP.
- Lapas Banjarmasin