Banyak pencari kerja bingung ketika diminta mencantumkan “gaji yang diharapkan” dalam surat lamaran atau formulir online. Menulis angka terlalu tinggi bisa membuat perusahaan mundur, tapi terlalu rendah juga bisa merugikan diri sendiri.
Lalu, apa sebaiknya mencantumkan gaji yang diinginkan? Dan bagaimana cara menyampaikannya dengan tepat?
1. Cek Standar Gaji Berdasarkan Posisi dan Lokasi
Langkah pertama adalah riset. Setiap wilayah dan sektor punya standar gaji yang berbeda. Misalnya, posisi admin di Jakarta akan berbeda dari posisi yang sama di daerah. Beberapa situs karier seperti https://career.stg-dev.co.id/ bisa kamu manfaatkan untuk melihat tren lowongan dan gambaran gajinya di berbagai daerah.
2. Pertimbangkan Pengalaman dan Nilai Tambah
Jika kamu punya pengalaman atau keahlian khusus yang bisa memberikan nilai lebih bagi perusahaan, wajar jika kamu menempatkan ekspektasi gaji sedikit lebih tinggi asal tetap realistis dan bisa dipertanggungjawabkan saat ditanya.
3. Gunakan Rentang, Bukan Angka Pasti
Alih-alih menulis “Saya mengharapkan gaji Rp5.000.000”, lebih baik gunakan rentang, seperti “Rp4.500.000–Rp5.500.000”. Ini memberi ruang negosiasi dan terlihat lebih fleksibel di mata HRD.
4. Jika Tidak Diminta, Tak Perlu Dicantumkan
Beberapa perusahaan memang tidak meminta informasi ini di awal. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya kamu tidak mencantumkannya secara sukarela, agar tidak menimbulkan persepsi yang salah.
Menentukan dan menyampaikan ekspektasi gaji dengan cara yang tepat bisa meningkatkan peluang kamu diterima, sekaligus memberi kesan profesional sejak awal. Jangan lupa terus perbarui informasi lowongan kerja dan tren upah dari sumber yang kredibel agar kamu bisa bersaing dengan baik.