MediaJawa - Pantai Aloha, PIK 2, Tangerang, baru saja menjadi tuan rumah acara luar biasa yang mematahkan stigma dan menginspirasi banyak orang: Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPA Festival) 2025. Digelar dari tanggal 8 hingga 10 Agustus 2025, festival yang diinisiasi oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) ini berhasil membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batas, bahkan dari balik jeruji besi.
Mengusung tema "Merdeka Kreativitas Walau di Tempat Terbatas", IPPA Festival 2025 adalah wadah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari seluruh Indonesia untuk unjuk gigi. Selama tiga hari, pengunjung disuguhkan berbagai karya seni dan produk buatan tangan yang menakjubkan. Mulai dari kerajinan tangan, lukisan, patung, hingga kuliner olahan WBP dipamerkan di stan-stan yang ramai.
Festival ini bukan hanya sekadar pameran. Para WBP juga diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, menjelaskan proses di balik setiap karya mereka, dan membangun jaringan. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka dan mempersiapkan diri kembali ke tengah masyarakat.
Menteri IMIPAS, Agus Andrianto, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh WBP yang berpartisipasi. Ia menegaskan bahwa acara ini adalah bukti nyata keberhasilan program pembinaan yang berfokus pada pengembangan bakat dan keterampilan. "Setiap karya yang dipamerkan di sini adalah cerminan dari semangat perubahan. Mereka telah membuktikan bahwa kesempatan kedua selalu ada," ungkapnya.
Kehadiran IPPA Festival 2025 di lokasi publik seperti Pantai Aloha berhasil menarik perhatian luas dan membuka mata masyarakat tentang potensi besar yang dimiliki WBP. Lebih dari itu, acara ini menjadi jembatan antara Lapas dan masyarakat, menumbuhkan empati dan dukungan bagi para WBP yang sedang berproses menjadi pribadi yang lebih baik. IPPA Festival 2025 adalah perayaan kreativitas, harapan, dan semangat kemerdekaan yang patut kita apresiasi.