MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas produk pembinaan kemandirian. Hal ini ditandai dengan keikutsertaan staf Seksi Kegiatan Kerja, Aprilita Dwi Imasari, dalam kegiatan Bimbingan Teknis Penerapan CPPOB–IRTP bagi Pelaku Usaha Tahun 2025 Wilayah Kabupaten Kotabaru yang dilaksanakan di Hotel Kartika, Lantai 2, Jumat (14/11).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, yang menegaskan pentingnya penerapan standar keamanan dan mutu pangan bagi pelaku usaha, terutama industri rumah tangga yang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
Bimtek kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para narasumber kompeten. Materi pertama disampaikan oleh apt. Lisa Gunawan, S.Farm., mengenai Keamanan dan Mutu Pangan untuk Industri Rumah Tangga. Pada sesi berikutnya, Tim BPOM Tanah Bumbu membawakan materi tentang CPPB–IRT (Cara Produksi Pangan yang Baik Industri Rumah Tangga), termasuk standar proses, higienitas, hingga persyaratan legalitas produk pangan.
Partisipasi Lapas Kotabaru dalam bimtek ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas produk UMKM hasil pembinaan Warga Binaan, sekaligus mendukung Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada aspek pengembangan UMKM dan peningkatan mutu produk.
Aprilita Dwi Imasari menyampaikan bahwa materi yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan pembinaan kemandirian di Lapas.
“Kami belajar banyak tentang standar keamanan pangan yang wajib diterapkan. Pengetahuan ini sangat penting agar produk UMKM binaan Lapas, terutama olahan pangan, bisa semakin berkualitas dan kompetitif. Kami ingin hasil karya Warga Binaan tidak hanya layak jual, tetapi juga memenuhi standar yang aman dan higienis,” ujarnya.
Kalapas Kotabaru turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Lapas Kotabaru berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu produk hasil pembinaan kemandirian. Bimtek ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan teknis yang dapat langsung diterapkan pada proses produksi UMKM binaan. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk memperkuat pembinaan kemandirian yang berdampak nyata,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Kotabaru berharap standar keamanan dan mutu pangan dapat diterapkan secara konsisten dalam setiap proses produksi. Selain meningkatkan daya saing produk, kolaborasi lintas instansi seperti Dinas Kesehatan dan BPOM juga menjadi kunci dalam memastikan pembinaan yang berkualitas dan berkelanjutan bagi Warga Binaan.
