MediaJawa – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru mengasah keterampilan baru melalui kegiatan produksi keripik pisang “Kripsang La-New City”, Senin (10/11). Kegiatan ini melibatkan Warga Binaan dalam seluruh tahapan produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga pengemasan, sebagai bagian dari upaya pembinaan produktif di Lapas.
Program produksi ini merupakan implementasi dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada aspek pengembangan UMKM pemasyarakatan, dengan tujuan meningkatkan kemandirian dan keterampilan praktis warga binaan, sekaligus mendorong pengembangan produk UMKM yang berkualitas dan layak pasar. Produk “Kripsang La-New City” telah memiliki sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan Halal, sehingga menjamin keamanan, kualitas, dan legalitas untuk dikonsumsi masyarakat. Produk ini diharapkan menjadi salah satu produk unggulan yang mendukung pemberdayaan ekonomi Warga Binaan secara berkelanjutan.
Kepala Lapas (Kalapas) Kotabaru, Doni Handriansyah, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana pembinaan yang produktif. “Melalui program produksi keripik pisang ini, warga binaan belajar keterampilan baru, disiplin, serta tanggung jawab dalam setiap tahap produksi. Dengan adanya sertifikasi PIRT dan Halal, kami memastikan produk yang dihasilkan aman, berkualitas, dan siap dipasarkan. Kegiatan ini juga sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan khusus pada pengembangan UMKM, yang mendorong kemandirian warga binaan dan penguatan UMKM pemasyarakatan,” ujar Doni.
Selain belajar keterampilan baru, warga binaan juga dilatih untuk bekerja secara tim, menjaga kualitas produk, memahami pentingnya proses produksi yang profesional, serta mendapatkan premi hasil produksi dan kontribusi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), yang menjadi bagian dari penghargaan atas kerja keras dan hasil produksi mereka.
Dengan inovasi seperti “Kripsang La-New City”, Lapas Kotabaru terus menghadirkan pembinaan yang produktif, bermanfaat, dan berorientasi pada pengembangan keterampilan warga binaan, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pengembangan UMKM pemasyarakatan.
