MediaJawa – Dapur Produksi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru kembali bergerak produktif pada Selasa (25/11) melalui kegiatan rutin pembuatan keripik pisang “Kripsang La-New City”. Produk olahan pisang ini menjadi salah satu ikon pembinaan kemandirian yang terus dikembangkan untuk memperkuat kualitas dan daya saing UMKM binaan.
Dalam kegiatan tersebut, Petugas Lapas Kotabaru, Icho Marselawati, terlibat langsung dalam proses produksi, mulai dari mengajarkan teknik pengolahan hingga mengawasi tahapan kerja agar kualitas rasa dan kerenyahan Kripsang tetap terjaga. “Kami terus memastikan setiap proses berjalan dengan benar, mulai dari pemilahan bahan baku sampai pengemasan. Standar mutu harus terus dijaga agar Kripsang La-New City semakin dikenal masyarakat,” ujar Icho.
Kalapas Kotabaru, Doni Handriansyah, memberikan apresiasi terhadap konsistensi kegiatan produksi ini. Ia menegaskan bahwa pembinaan seperti Kripsang La-New City bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri dan kesiapan mental bagi para Warga Binaan. “Kami ingin pembinaan ini benar-benar memberikan bekal yang berguna. Ketika kelak kembali ke masyarakat, mereka punya kemampuan dan keberanian untuk memulai usaha sendiri. Inilah wujud nyata dukungan kami terhadap kemandirian,” ungkap Doni.
Lebih lanjut, Doni menekankan bahwa pengembangan produk Kripsang sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada penguatan sektor UMKM dan kemandirian ekonomi. Ia berharap Kripsang La-New City dapat menjadi produk unggulan yang tidak hanya produktif, tetapi juga memiliki nilai jual yang kompetitif.
Kegiatan produksi rutin ini menjadi bagian dari komitmen Lapas Kotabaru untuk terus menghadirkan pembinaan berkualitas, terarah, dan berdampak, baik bagi Warga Binaan maupun bagi penguatan UMKM lokal.
