MediaJawa – Kreativitas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru kembali terlihat melalui kegiatan pembinaan kemandirian berupa pembuatan papan ukir kayu, Sabtu (15/11). Kegiatan ini tidak hanya melatih ketelitian dan keterampilan kerja, tetapi juga menjadi ruang bagi mereka untuk mengekspresikan ide dan menghasilkan karya bernilai seni.
Dalam kegiatan ini, Warga Binaan mengerjakan tahapan pengukiran mulai dari pembuatan pola, pemahatan, penghalusan, hingga pewarnaan dan finishing. Dengan pendampingan petugas, setiap karya diselesaikan secara teliti sehingga memiliki kualitas yang menarik. Hasil kerajinan Warga Binaan ini bahkan kerap menarik perhatian berbagai pihak, dan biasanya dipasarkan kepada instansi pemerintah daerah maupun perusahaan swasta yang membutuhkan produk kayu dengan desain khusus.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Kotabaru, Doni Handriansyah, menyampaikan bahwa pembinaan ini merupakan bagian dari upaya membentuk pribadi Warga Binaan yang lebih produktif dan mandiri. “Kegiatan papan ukir ini kami dorong agar menjadi keterampilan nyata yang dapat mereka gunakan untuk membuka peluang usaha setelah bebas,” ujarnya.
Warga Binaan berinisial N pun menyampaikan kebahagiaannya saat mengikuti kegiatan tersebut. “Saya bangga bisa menghasilkan karya ukir yang bisa diminati orang. Ini membuat saya semakin percaya diri untuk terus belajar dan berubah menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Melalui pembinaan kemandirian yang dilaksanakan secara konsisten, Lapas Kotabaru berharap kemampuan ini dapat menjadi modal berharga bagi Warga Binaan untuk berkontribusi positif di tengah masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada aspek peningkatan produk kreatif dan penguatan sektor UMKM melalui hasil karya Warga Binaan yang semakin berkembang.
