MediaJawa — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru mengoptimalkan perawatan tanaman kangkung sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian Warga Binaan, Senin (22/12). Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyongsong implementasi 15 Program Aksi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Tahun 2026, khususnya pada aspek ketahanan pangan.
Optimalisasi perawatan dilakukan dengan memanfaatkan lahan terbatas secara efektif dan berkelanjutan. Warga Binaan, dengan pendampingan petugas, melaksanakan pembersihan area tanam, pengelolaan media tanam dan aliran air, serta pengendalian hama agar pertumbuhan kangkung tetap optimal dan berkualitas.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada hasil panen, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi Warga Binaan dalam mengelola sumber daya yang terbatas secara produktif. Melalui kegiatan ini, Warga Binaan dilatih untuk memiliki keterampilan bercocok tanam, disiplin kerja, serta kepedulian terhadap ketahanan pangan.
Kepala Lapas Kelas IIA Kotabaru, Doni Handriansyah, menyampaikan bahwa program pembinaan berbasis pertanian merupakan langkah konkret dalam mendukung kebijakan kementerian. “Optimalisasi perawatan tanaman kangkung di lahan terbatas ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung 15 Program Aksi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Tahun 2026, khususnya pada aspek ketahanan pangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Doni Handriansyah menegaskan bahwa Lapas Kotabaru akan terus mengembangkan program pembinaan kemandirian yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki.
Dengan pelaksanaan perawatan tanaman kangkung ini, Lapas Kotabaru berharap dapat berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan serta menciptakan Warga Binaan yang mandiri, produktif, dan siap kembali berperan positif di tengah masyarakat.
