MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Amuntai melaksanakan kegiatan mutasi warga binaan sebagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan kelebihan kapasitas (overcrowding) di dalam lapas. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen pemasyarakatan dalam mewujudkan kondisi hunian yang aman, tertib, dan manusiawi.
Mutasi warga binaan dilakukan dengan memindahkan sejumlah warga binaan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Barabai yang memiliki kapasitas hunian lebih memadai. Seluruh proses mutasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melalui koordinasi dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan serta dengan pengawalan ketat petugas.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) Kelas IIB Amuntai menyampaikan bahwa langkah mutasi ini merupakan upaya konkret dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di dalam lapas. “Overcrowding berpotensi menimbulkan berbagai gangguan kamtib. Oleh karena itu, mutasi warga binaan menjadi salah satu solusi efektif untuk menekan risiko tersebut sekaligus mendukung optimalisasi pembinaan,” ujarnya.
Selain berdampak pada pengurangan kepadatan hunian, mutasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta pembinaan kepada warga binaan. Dengan jumlah penghuni yang lebih proporsional, petugas dapat melaksanakan tugas pengawasan dan pembinaan secara lebih maksimal.
Lapas Kelas IIB Amuntai akan terus berupaya melakukan langkah-langkah preventif dan solutif dalam menghadapi permasalahan overcrowding, salah satunya melalui koordinasi intensif dengan jajaran pemasyarakatan serta penerapan kebijakan yang berorientasi pada keamanan, ketertiban, dan pemenuhan hak-hak warga binaan.
