MediaJawa — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru terus memperkuat program kemandirian melalui budidaya sayuran hidroponik. Pada Kamis (4/12), petugas bersama Warga Binaan melaksanakan perawatan rutin tanaman pakcoy, komoditas unggulan yang kini semakin diminati masyarakat, termasuk yang dipasarkan melalui minimarket WinMart.
Perawatan dilakukan secara menyeluruh mulai dari pengecekan nutrisi, pengaturan kualitas air, hingga pengendalian hama yang terukur. Budidaya pakcoy menggunakan metode hidroponik, membuat tanaman tumbuh bersih, sehat, dan berkualitas tinggi meski lahan pertanian di dalam Lapas terbatas.
Kegiatan ini turut mendukung Astacita Presiden, khususnya dalam hal mewujudkan swasembada pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian dan pemanfaatan lahan secara inovatif. Selain itu, langkah ini juga selaras dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, terutama pada fokus ketahanan pangan sebagai bagian dari kontribusi nyata Pemasyarakatan terhadap pembangunan nasional.
Kepala Lapas (Kalapas) Kotabaru, Doni Handriansyah, menekankan bahwa keberhasilan budidaya ini menjadi bukti efektivitas pembinaan berbasis keterampilan. “Hidroponik pakcoy yang dibudidayakan Warga Binaan tidak hanya memberikan mereka pengalaman kerja dan kecakapan baru, tetapi produknya juga diminati pasar. Ini menunjukkan bahwa Lapas Kotabaru mampu memberikan manfaat nyata sekaligus mendukung agenda swasembada pangan,” ujarnya.
Warga Binaan A yang terlibat dalam kegiatan ini turut mengungkapkan rasa bangganya. “Kami senang karena hasil kerja kami bisa diterima masyarakat. Merawat tanaman setiap hari membuat kami lebih bersemangat dan memberi kami wawasan baru untuk masa depan,” katanya.
Melalui pengembangan pertanian hidroponik, Lapas Kotabaru terus berkomitmen menghadirkan pembinaan yang produktif, modern, dan bermanfaat, serta memastikan peran aktif Pemasyarakatan dalam mendukung kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat.
