MediaJawa — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru, Doni Handriansyah, memimpin langsung kegiatan deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) melalui pengecekan sarana dan prasarana keamanan serta pemeriksaan area brandgang dan blok hunian Warga Binaan, Rabu (24/12).
Kegiatan ini difokuskan untuk memastikan seluruh fasilitas pendukung pengamanan berada dalam kondisi siap dan berfungsi optimal selama momentum Nataru. Pengecekan sarana prasarana meliputi pemeriksaan genset sebagai sumber listrik cadangan serta Alat Pemadam Api Ringan (APAR) guna memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.
Selain itu, Kalapas bersama jajaran melakukan pemeriksaan menyeluruh pada area brandgang dan blok hunian Warga Binaan guna memastikan tidak terdapat potensi gangguan keamanan maupun pelanggaran tata tertib. Pemeriksaan dilakukan secara teliti, profesional, dan humanis dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan serta penghormatan terhadap hak-hak Warga Binaan.
Kalapas Kotabaru, Doni Handriansyah, menegaskan bahwa deteksi dini merupakan kunci utama dalam menjaga stabilitas keamanan Lapas. “Pengecekan sarana prasarana serta pemeriksaan brandgang dan blok hunian kami lakukan sebagai langkah antisipatif untuk memastikan seluruh sistem pengamanan berjalan optimal, sehingga situasi Lapas tetap aman dan kondusif selama perayaan Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Subbagian Tata Usaha Lapas Kotabaru, Fajar Shidiq Sulistiawan, menegaskan kesiapan sarana dan prasarana pendukung pengamanan. “Kami memastikan seluruh fasilitas pendukung, khususnya genset dan APAR, berada dalam kondisi layak dan siap digunakan. Kesiapan sarana prasarana ini sangat penting untuk mendukung pengamanan Lapas selama momentum Nataru,” ujarnya.
Melalui pelaksanaan deteksi dini ini, Lapas Kotabaru menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kewaspadaan, memperkuat pengawasan internal, serta menjaga keamanan dan ketertiban guna mendukung pelaksanaan pembinaan Warga Binaan selama momentum Nataru.
