Iklan 1060x90

Kenapa Cantengan Sering Kambuh? 9 Penyebab Utama & Cara Mencegahnya

M. Angga
Selasa, Desember 23, 2025 WIB Last Updated 2025-12-23T08:09:55Z

Cantengan sering kali kambuh meskipun sudah diobati. Kuku sudah dipotong, dicabut, bahkan sudah minum obat. Namun beberapa bulan kemudian, nyeri muncul kembali, kuku kembali menusuk kulit, dan kadang disertai nanah.


Jika Anda mengalami hal ini, Anda tidak sendirian. Banyak pasien mengeluhkan dan bertanya:

  • “Kenapa cantengan saya tidak sembuh-sembuh?”

  • “Kenapa cantengan kambuh lagi padahal sudah dicabut?”


Cantengan adalah kondisi ketika ujung atau sisi kuku tumbuh ke arah kulit, bukan ke luar sebagaimana mestinya. Akibatnya muncul nyeri, kemerahan, bengkak, infeksi, bau tidak sedap, hingga sulit berjalan.


Masalahnya, cantengan bukan sekadar kuku yang salah potong. Pada banyak kasus, cantengan berkaitan dengan arah tumbuh dan akar kuku. Jika akar masalah ini tidak ditangani dengan benar, cantengan akan terus kambuh.


Kenapa Cantengan Sering Kambuh?

Berikut penyebab utama cantengan berulang yang paling sering ditemukan di lapangan:

1. Struktur Kuku Melengkung ke Dalam

Sebagian orang memiliki bentuk kuku yang:

  • Terlalu melengkung

  • Tebal dan keras

  • Arah tumbuh condong ke samping


Pada kondisi ini, meskipun kuku dipotong atau dicabut, pola tumbuhnya tidak berubah. Saat kuku tumbuh kembali, ujungnya akan kembali menusuk kulit. Inilah penyebab cantengan kambuhan yang sering tidak disadari.


2. Akar Kuku Tidak Ditangani

Ini adalah penyebab paling sering cantengan kambuh.

Banyak tindakan hanya:

  • Menggunting bagian kuku yang menusuk

  • Mengangkat sebagian kuku

  • Bahkan mencabut seluruh kuku tanpa mengoreksi akarnya


Padahal jika akar kuku masih aktif:

  • Kuku akan tumbuh kembali

  • Dengan arah yang sama

  • Dan cantengan akan terulang


Masalah tampak hilang, tetapi akarnya masih ada.


3. Metode Pengobatan Tidak Tepat

Tidak semua cantengan bisa ditangani dengan cara yang sama.

Kesalahan yang sering terjadi:


  • Cantengan kronis ditangani seperti cantengan ringan

  • Cantengan bernanah hanya diberi obat tanpa tindakan lokal

  • Tidak dilakukan evaluasi bentuk dan arah tumbuh kuku


Akibatnya, cantengan memang membaik sementara, tetapi kambuh dalam hitungan minggu atau bulan.


4. Kebiasaan Potong Kuku yang Salah

Sering dianggap sepele, padahal sangat berpengaruh.


Kesalahan umum:

  • Memotong kuku terlalu pendek

  • Membulatkan sudut kuku

  • Mengorek kuku dengan benda tajam

  • Memotong kuku saat kuku lunak (habis mandi)


Kebiasaan ini membuat:

  • Kulit sisi kuku mudah terluka

  • Kuku “diarahkan” tumbuh ke dalam

  • Peradangan mudah terjadi berulang


5. Penggunaan Sepatu Terlalu Sempit

Sepatu sempit atau ujung runcing memberi tekanan terus-menerus pada kuku, sehingga:

  • Kuku terdorong ke samping

  • Kulit tertekan ke arah kuku

  • Terjadi peradangan kronis


6. Infeksi Tidak Ditangani Sampai Tuntas

Pada cantengan bernanah, bakteri bisa masuk ke jaringan sekitar kuku.

Jika hanya minum antibiotik tanpa tindakan lokal dan pembersihan luka:


  • Infeksi bisa mereda sementara

  • Lalu aktif kembali

  • Cantengan muncul lagi


7. Penyakit Penyerta yang Tidak Disadari

Beberapa kondisi yang membuat cantengan lebih mudah kambuh antara lain:

  • Diabetes

  • Gangguan pembuluh darah

  • Obesitas

  • Kaki sering berkeringat

  • Jamur kuku


Pada kondisi ini:

  • Luka lebih sulit sembuh

  • Infeksi lebih mudah terjadi

  • Cantengan lebih sering berulang


8. Jaringan Daging Tumbuh (Granulasi)

Pada cantengan kronis sering muncul jaringan daging berlebih di sisi kuku.
Jaringan ini:

  • Mudah berdarah

  • Mudah terinfeksi

  • Menjadi “jalan masuk” kuku ke kulit

Jika tidak ditangani, cantengan hampir pasti kambuh.


9. Tidak Ada Edukasi Pasca Tindakan

Banyak pasien mengira setelah tindakan berarti masalah selesai.

Padahal tanpa edukasi:

  • Cara potong kuku tetap salah

  • Sepatu masih sempit

  • Luka tidak dirawat secara optimal


Menurut dr. Tery Nehemia, cantengan yang sering kambuh hampir selalu disebabkan oleh akar kuku yang tidak ditangani dengan tepat.


Dalam praktik klinisnya, banyak pasien datang dengan riwayat:

  • Sudah pernah dicabut

  • Sudah minum obat

  • Sudah beberapa kali kambuh


Namun setelah evaluasi menyeluruh terhadap bentuk dan arah tumbuh kuku, penyebab utamanya hampir selalu karena pola tumbuh kuku yang tidak pernah dikoreksi sejak awal.

Informasi edukatif dan penanganan cantengan berulang juga dapat dibaca di cantengancore.com.


Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)

Apakah cantengan bisa sembuh permanen?
Bisa, jika akar kuku ditangani dan kebiasaan penyebabnya diubah.


Apakah cabut kuku selalu menyembuhkan cantengan?
Tidak selalu. Jika arah tumbuh kuku tidak dikoreksi, cantengan dapat kambuh.


Berapa lama cantengan bisa kambuh setelah dicabut?
Biasanya 1–6 bulan, tergantung kecepatan pertumbuhan kuku dan perawatan.


Penutup

Cantengan sering kambuh bukan karena pengobatan gagal, tetapi karena:

  • Akar masalah tidak ditangani

  • Metode pengobatan tidak sesuai

  • Edukasi pasca tindakan kurang optimal

Dengan penanganan yang tepat dan menyeluruh, cantengan dapat diselesaikan secara tuntas dan tidak lagi mengganggu aktivitas.

Untuk edukasi kesehatan kuku dan cantengan, kunjungi: https://www.cantengancore.com

Komentar

Tampilkan

  • Kenapa Cantengan Sering Kambuh? 9 Penyebab Utama & Cara Mencegahnya
  • 0

Berita Terkini

Iklan