MediaJawa - Pagi yang cerah di Lapas Banjarmasin menjadi saksi semangat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang melakukan kegiatan perawatan kebun nanas. Kegiatan yang digelar secara rutin ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian di bidang pertanian yang diawasi langsung oleh Kasubsi Sarana Kerja, Suratno, bersama tim staf kegiatan kerja (giatja), Rabu (30/4).
Dalam kegiatan ini, para WBP tidak hanya dilatih merawat tanaman, namun juga diajarkan teknik pertanian secara praktis, seperti pemupukan, penyiangan, dan pengendalian hama. Tujuannya jelas: memberikan bekal keterampilan yang dapat dimanfaatkan setelah mereka bebas kelak.
"Kami ingin memberikan pengalaman dan keterampilan nyata kepada para warga binaan. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya bekerja, tapi juga belajar dan membangun harapan baru untuk hidup mandiri setelah bebas," ujar Suratno, Kasubsi Sarana Kerja Lapas Banjarmasin.
Staf giatja, Muttaqin Akbar, turut menambahkan bahwa program ini juga melatih kedisiplinan dan tanggung jawab warga binaan.
“Kebun ini jadi media pembelajaran langsung. Mereka belajar menghargai proses, dari menanam hingga menunggu hasil panen. Ini penting untuk mental dan karakter mereka ke depannya,” ungkapnya.
Salah satu WBP pun menyampaikan kesan positifnya selama mengikuti kegiatan tersebut:
“Saya merasa lebih bermanfaat. Merawat kebun nanas ini membuat saya punya harapan dan rencana ketika nanti kembali ke masyarakat,” ucapnya penuh harap.
Lapas Banjarmasin terus berkomitmen menciptakan program pembinaan yang berdampak, agar setiap warga binaan memiliki peluang membangun masa depan yang lebih baik—dimulai dari deretan pohon nanas yang mereka rawat hari ini.
- Lapas Banjarmasin