MediaJawa — Suasana khidmat terasa di Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Banjarmasin saat warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristiani melaksanakan ibadah keagamaan mandiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian yang difasilitasi oleh pihak lapas guna memperkuat nilai-nilai spiritual, sosial, dan toleransi antar umat beragama, Sabtu (3/05/2025).
Ibadah dipimpin langsung oleh warga binaan sendiri dengan melibatkan berbagai aktivitas rohani seperti doa bersama, pembacaan firman Tuhan, serta pujian rohani. Firman Tuhan yang dibacakan diambil dari Kitab Perjanjian Baru Yohanes 14:6–14, yang menyampaikan pesan utama bahwa Yesus adalah jalan, kebenaran, dan hidup.
“Firman ini memberi penguatan iman dan menjadi bekal moral bagi para WBP dalam menjalani hari-hari di dalam lapas, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai kasih, pengampunan, dan perubahan diri,” ujar Bapak Erik Simanjuntak, selaku pembina Gereja Oikumene Lapas Banjarmasin yang juga mengawasi jalannya ibadah.
Menurutnya, ibadah bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi menjadi sarana pembentukan karakter agar WBP siap kembali ke masyarakat dengan membawa nilai-nilai kebaikan. Ia juga menekankan pentingnya menumbuhkan sikap saling menghargai dalam keragaman keyakinan di dalam lapas.
Kegiatan ini diharapkan mampu menambah ketebalan iman Kristiani di lingkungan Lapas Kelas IIA Banjarmasin sekaligus menjadi jembatan dalam menumbuhkan nilai sosial dan toleransi antar umat beragama.
- Lapas Banjarmasin