JAKARTA, Mediajawa.com - Asisten Menteri Pertahanan (Menhan) dalam bidang Cyber Security, Mohammad Ramadhan menegaskan akan memberantas judi online sampai ke akar-akarnya termasuk bandar-bandar besar judol yang masih beroperasi di Indonesia.
Dalam upaya pemberantasan judol itu, Mohammad Ramadhan membuat program 'Patroli Siber' dengan menggandeng Direktorat Siber Bareskrim Polri, TNI, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Kami sangat serius memberantas judi online ini, kami akan membongkar bos judol yang merusak generasi anak bangsa," kata Ramadhan kepada wartawan dalam keterangannya, Rabu (9/7/2025).
Ia menjelaskan, program 'Patroli Siber' nantinya akan meningkatkan keamanan siber Indonesia, termasuk memonitoring aktivitas para bandar judi online yang masih beroperasi. Setelah itu akan dilakukan penindakan tegas oleh para aparat.
Ramadhan menegaskan, tidak akan pandang bulu dalam menindak bandar judi online, termasuk jika ada para pejabat yang membekingi bisnis haram tersebut. Sebab, sudah banyak korban akibat menjamurnya situs judol, baik korban jiwa maupun materi.
"Judol yang dianggap sudah mencapai skala darurat karena pemerintah menganggap judol udah sangat mengkhawatirkan dan merusak generasi bangsa, korbannya sudah banyak,” jelasnya.
Selain itu, Ramadhan juga fokus pada edukasi masyarakat dan koordinasi antar lembaga terkait, dengan membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring yang melibatkan berbagai lembaga seperti TNI, Polri, Kejaksaan, BSSN, dan OJK.
"Kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara berhenti main judi online, dan dampak negatifnya kepada diri sendiri jika terus bermain judi online, kami akan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa hidup tanpa main judi itu lebih indah," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin resmi menunjuk Mohammad Ramadhan sebagai Asisten Khusus Menhan Bidang Keamanan Siber.
Ramadhan dikenal sebagai CEO Equalizer Group perusahaan yang bergerak dibidang cyber security atau keamanan siber.
Ramadhan dipercaya karena latar belakang dan pengalamannya yang tak diragukan di bidang teknologi informasi dan keamanan siber. Tugas utamanya adalah mengawasi dan menjaga keamanan siber nasional.
Ada pun langkah ini dilakukan guna antisipasi ancaman siber mengingat konstelasi geopolitik yang berujung konflik di berbagai negara khususnya kawasan Timur Tengah.
Apa lagi, di era super canggih sekarang perang tidak hanya dengan menggunakan kekuatan militer saja. Tapi juga perang siber bahkan persenjataan yang digunakan militer pun tak luput dari kontrol siber sendiri.
“Kita pahami bahwa saat ini perang modern bukan lagi hanya soal senjata dan tentara. Kini, medan pertempuran juga berada di dunia digital, serangan ke infrastruktur kritikal seperti listrik (PLN), perbankan, hingga sistem pemerintahan,” kata Ramadhan dalam keterangan sebelumnya.
Saat ini, Kementerian Pertahanan (Kemhan) memiliki fokus serius pada penguatan pertahanan digital. Termasuk melalui pelatihan personel dan peningkatan kesadaran akan ancaman siber yang kian kompleks dan tidak terduga.
“Kita akan memberikan dukungan strategis terkait keamanan siber di lingkungan Kementerian Pertahanan guna menjaga kedaulatan NKRI,” pungkasnya.