MediaJawa — Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Banjarmasin kembali menjadi tempat perenungan dan penguatan iman bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristiani dalam ibadah Hari Minggu yang dilaksanakan pada Minggu, 11 Mei 2025 pukul 10.00 WITA.
Ibadah yang berlangsung penuh khidmat ini diawali dengan pujian dan penyembahan yang dipimpin oleh salah satu warga binaan yang bertugas sebagai worship leader. Dengan semangat dan ketulusan, ia memimpin jemaat untuk mengangkat pujian sebagai wujud syukur dan pengakuan akan kasih Tuhan.
Firman Tuhan dalam ibadah kali ini disampaikan melalui tayangan khotbah dari kanal YouTube Heri Barutu Channel, dengan ayat pokok dari Kitab Yehezkiel 34:11-16. Pesan utama yang diangkat adalah perumpamaan tentang seorang gembala yang dengan kasih dan kesetiaan rela meninggalkan 99 domba untuk mencari satu yang tersesat. Perumpamaan ini menyampaikan makna mendalam tentang kasih Tuhan yang besar dan tak bersyarat—kasih yang selalu menanti kembalinya anak-anak-Nya yang hilang.
Firman Tuhan tersebut menjadi pengingat dan motivasi bagi para WBP untuk terus berbenah diri dan menumbuhkan harapan baru dalam hidup. Salah satu warga binaan mengungkapkan kesan mendalamnya setelah mengikuti ibadah ini.
"Saya merasa dikuatkan kembali. Firman hari ini menyadarkan saya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya, meskipun saya pernah tersesat. Ini jadi semangat untuk terus berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Pembina Gereja Oikumene, Ibu Ruth Civita Susanti atau yang akrab disapa Ibu Cici, turut memberikan pesan pembinaan kepada para warga binaan Kristiani agar terus menjaga keharmonisan dan mengikuti seluruh proses pembinaan di dalam lapas.
"Kami terus mendorong agar seluruh warga binaan Kristiani menjaga kerukunan antar sesama di dalam lapas serta mengikuti dengan sungguh-sungguh bimbingan dari petugas. Partisipasi aktif dalam pembinaan kerohanian ini sangat penting demi menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik. Ini sejalan dengan semangat Banjarmasin BAIMAN, Kalimantan Selatan Bertaqwa, dan cita-cita Indonesia Emas 2045," ujar Ibu Cici.
Kegiatan ibadah ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian di Lapas Kelas IIA Banjarmasin, yang tidak hanya menekankan pada aspek keterampilan dan pendidikan, tetapi juga pada pembinaan mental dan spiritual sebagai bekal penting dalam proses reintegrasi sosial warga binaan.
- Lapas Banjarmasin