MediaJawa – Senin, 12 Mei 2025Suasana hening dan khusyuk menyelimuti Masjid Baabud Taqwa di Lapas Kelas IIA Banjarmasin setiap pagi. Di sela-sela aktivitas harian, para warga binaan memanfaatkan waktu luang mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pelaksanaan sholat dhuha secara berjamaah.
Kegiatan ibadah sunnah ini telah menjadi rutinitas sebagian besar warga binaan yang tergabung dalam komunitas pembinaan keagamaan, termasuk Santri Asteda. Dengan dipandu oleh sesama warga binaan yang telah memahami ilmu agama, kegiatan ini berlangsung tertib dan penuh semangat ukhuwah.
Dalam wawancara terpisah, Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) Lapas Banjarmasin, M. Junaidi, mengungkapkan bahwa kegiatan sholat dhuha ini merupakan bagian dari program pembinaan spiritual yang bertujuan membentuk karakter religius dan memberikan ketenangan batin bagi warga binaan.
“Kami ingin menghadirkan suasana religius di dalam lapas, agar para warga binaan bisa memperbaiki diri dan menumbuhkan semangat hijrah menuju pribadi yang lebih baik,” ujar Junaidi.
Selain meningkatkan keimanan, kegiatan ini juga diharapkan menjadi sarana introspeksi diri bagi warga binaan selama menjalani masa pidana. Sholat dhuha dikenal sebagai ibadah yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah melapangkan rezeki dan menghapus dosa-dosa kecil.
Salah seorang warga binaan yang mengikuti sholat dhuha mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantunya untuk tetap tenang dan bersyukur, meski sedang menjalani masa hukuman.
“Dengan ikut sholat dhuha setiap hari, hati saya lebih tenang. Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan dan termotivasi untuk berubah,” ujarnya.
Kegiatan keagamaan seperti ini menjadi salah satu wujud nyata pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Banjarmasin, guna membentuk warga binaan yang tidak hanya taat hukum tetapi juga taat beribadah, sebagai bekal saat mereka kembali ke tengah masyarakat kelak.
- Lapas Banjarmasin
