Iklan 1060x90

Ketenangan Jiwa di Tengah Binaan, Salat Dzuhur Berjamaah Jadi Rutinitas Penuh Makna

Hadi A.
12 Mei 2025, Mei 12, 2025 WIB Last Updated 2025-05-12T10:51:14Z

MediaJawa — Ketenangan dan kekhusyukan menyelimuti Masjid Baabud Taqwa Lapas Kelas IIA Banjarmasin saat azan Dzuhur berkumandang. Para warga binaan tampak berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan salat berjamaah, yang kini menjadi bagian penting dari keseharian mereka.

Di tengah kehidupan yang serba terbatas, salat berjamaah menjadi ruang untuk memperbaiki diri, merenungi kesalahan, dan memperkuat harapan. Bagi sebagian warga binaan, momen ini lebih dari sekadar ibadah — ini adalah jalan untuk kembali menemukan kedamaian jiwa.

“Sebelum masuk sini, saya sering lalai salat. Tapi sekarang, setiap waktu salat rasanya seperti diingatkan terus untuk berubah. Saya merasa lebih tenang,” ujar Hadi (bukan nama sebenarnya), salah satu warga binaan yang rutin mengikuti salat berjamaah.

Rutinitas salat berjamaah juga mempererat kebersamaan antar warga binaan. Di dalam masjid, mereka berdiri sejajar, tanpa memandang latar belakang atau masa lalu, hanya berfokus pada satu tujuan: memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

“Di masjid ini, saya merasa seperti punya keluarga baru. Kami saling mengingatkan dan saling mendukung supaya bisa lebih baik ke depannya,” tutur Rafi, warga binaan lainnya.

Selain salat berjamaah, masjid Baabud Taqwa juga menjadi pusat berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, latihan rebana, dan pembacaan Maulid Habsyi yang digerakkan oleh komunitas Santri Asteda.

Dengan komitmen menjalani ibadah secara konsisten, warga binaan berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik, dan siap kembali ke tengah masyarakat dengan semangat hijrah yang kuat.

- Lapas Banjarmasin 
Komentar

Tampilkan

  • Ketenangan Jiwa di Tengah Binaan, Salat Dzuhur Berjamaah Jadi Rutinitas Penuh Makna
  • 0

Berita Terkini

Iklan