MediaJawa - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Amuntai terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan lahan kosong milik lapas untuk kegiatan pertanian. Ahad (22/06).
Kepala Lapas Amuntai, Yosef, bersama jajaran staf memantau dan mengawasi pengelolaan sawah serta lahan perkebunan yang nantinya akan dikelola oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian.
Lahan yang sebelumnya tidak terpakai tersebut akan disulap menjadi area produktif untuk menanam berbagai sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, dan cabai, serta pengembangan budidaya ikan air tawar. Program ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan pangan internal lapas, tetapi juga memberikan keterampilan pertanian kepada WBP agar mereka siap mandiri dan memiliki bekal saat kembali ke masyarakat.
Kepala Lapas menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mendukung swasembada pangan dan meningkatkan produktivitas lapas melalui sektor pertanian. Pemantauan langsung oleh Kalapas memastikan bahwa proses penanaman, perawatan, dan panen berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Selain sebagai upaya ketahanan pangan, program ini juga menjadi sarana pembinaan yang menumbuhkan semangat kerja, tanggung jawab, dan kemandirian warga binaan. Hasil panen yang diperoleh sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan di lapas dan sebagian lagi berpotensi dipasarkan secara lokal sebagai sumber pendapatan negara bukan pajak.
Dengan langkah nyata ini, Lapas Amuntai menunjukkan inovasi pembinaan narapidana yang produktif dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan dampak positif bagi warga binaan dan lingkungan sekitar.
- Lapas Amuntai