MediaJawa – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Edi Mulyono, bersama pejabat struktural turut menanam kedelai secara langsung di lahan perluasan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) 1, Kamis (17/7). Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendorong peningkatan produksi tempe hasil pembinaan kemandirian warga binaan.
Tanaman kedelai menjadi komoditas penting karena merupakan bahan baku utama produksi tempe, yang selama ini telah menjadi produk rutin warga binaan Lapas Narkotika Karang Intan. Dengan perluasan lahan, diharapkan ketersediaan bahan baku bisa lebih terjamin untuk mendukung keberlanjutan produksi.
“Ini bentuk komitmen kita dalam mendukung kemandirian warga binaan. Saya ikut menanam langsung, agar menjadi semangat bersama bahwa pembinaan butuh aksi nyata,” ujar Kalapas Edi Mulyono.
Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, Ferry Maydani, menyebut bahwa lahan tambahan ini akan difokuskan untuk komoditas yang menopang kegiatan produksi warga binaan. “Penanaman kedelai ini diarahkan untuk mendukung produksi tempe. Jadi tidak hanya memberi bekal keterampilan, tapi juga menunjang ketahanan pangan secara mandiri,” ujarnya.
Program ini juga menjadi bagian dari implementasi akselerasi kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada poin kedua yakni pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Perluasan tanam ini tidak hanya memperkuat produksi tempe, tetapi juga memperkuat keterlibatan warga binaan dalam kegiatan positif yang membangun keterampilan dan rasa tanggung jawab.