MediaJawa - Kalimat tersebut bukan sekadar sensasi, inilah bukti nyata dari keberhasilan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan dalam membina kemandirian warga binaannya melalui program ketahanan pangan yang inovatif.
Dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kerobokan, Hudi Ismono, beserta jajaran pejabat struktural, kegiatan produktif ini digelar pada Rabu (06/08/2025) sebagai bagian dari dukungan terhadap program Asta Cita Presiden yang menitikberatkan pada pembangunan berbasis kesejahteraan masyarakat.
Tiga program unggulan menjadi sorotan dalam kegiatan tersebut. Pertama, panen sayur pakcoy dari media hidroponik yang dikembangkan secara modern dan efisien di area dalam lapas. Kedua, penaburan ribuan bibit ikan lele di kolam pembibitan sebagai langkah diversifikasi pangan. Dan yang terbaru, penyemaian bibit sayur kangkung yang memperluas jenis komoditas pertanian yang dibudidayakan.
Ketiga program ini bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi telah menjadi ladang keterampilan bagi warga binaan. Mereka tidak hanya belajar bercocok tanam, tetapi juga menanam harapan akan kehidupan baru setelah bebas.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi nyata program pembinaan kemandirian. Kami berkomitmen membekali warga binaan dengan keterampilan di bidang agrobisnis sebagai bekal kehidupan yang lebih baik setelah bebas,” tegas Kalapas Kerobokan, Hudi Ismono.
Dengan semangat “berdaya dari balik jeruji”, Lapas Kerobokan membuktikan bahwa lembaga pemasyarakatan bukan hanya tempat menjalani hukuman, tapi juga ruang tumbuh untuk masa depan yang lebih baik.
- Lapas Kerobokan