MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Amuntai melaksanakan kegiatan skrining kesehatan berupa pemeriksaan rontgen dada (ACF TBC CXR) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai upaya deteksi dini terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC). Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (3/10) dan merupakan bagian dari komitmen peningkatan layanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan.
Skrining ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang dilaksanakan oleh Lapas Kelas IIB Amuntai dengan dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Puskesmas Sungai Malang, dan Tirta Medical Center (TCM) Banjarmasin.
Kalapas Kelas IIB Amuntai, Yosef Leonard Sihombing, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap kondisi kesehatan para warga binaan, khususnya dalam mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan yang rentan.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Dengan deteksi dini melalui rontgen dada, kita dapat mengetahui lebih cepat jika ada WBP yang terpapar TBC dan segera melakukan penanganan medis. Ini adalah bentuk kepedulian negara terhadap kesehatan warga binaan,” ujar Yosef.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh kepada seluruh WBP, termasuk anak binaan yang berada di bawah pembinaan Lapas Amuntai. Tim medis dari Dinas Kesehatan, petugas dari Puskesmas Sungai Malang, serta tim teknis dari Tirta Medical Center Banjarmasin turut bekerja sama dengan petugas lapas untuk memastikan kegiatan berlangsung tertib dan lancar.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan potensi penularan TBC di lingkungan Lapas dapat ditekan, serta warga binaan dapat menjalani masa pembinaan dalam kondisi kesehatan yang optimal.
- Lapas Amuntai




