MediaJawa – Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru kembali mengikuti hari kedua Pelatihan Kerajinan Berbasis Pandan Laut dan Limbah Cangkang Kerang yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Kotabaru, Rabu (12/11), bertempat di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kotabaru lantai 2.
Pada pelatihan hari kedua ini, para peserta difokuskan pada praktik pembuatan kerajinan dari limbah cangkang kerang. Di bawah bimbingan instruktur, peserta belajar mengenali jenis cangkang yang dapat diolah, teknik pembersihan, pengamplasan, pewarnaan, hingga perangkaian menjadi produk bernilai seni seperti hiasan dinding, bingkai foto, suvenir, dan aksesoris rumah tangga.
Perwakilan Lapas Kotabaru yang terdiri dari Kasubsi Sarana Kerja M.J. Fithra Arasy, staf kegiatan kerja Icho Marselawati, dan Suhardiman, turut aktif mengikuti sesi praktik ini. Menurut Icho, pelatihan memberikan banyak inspirasi dalam mengembangkan keterampilan warga binaan di bidang kerajinan ramah lingkungan.
“Kami jadi tahu bahwa limbah cangkang kerang bisa diolah menjadi karya yang indah dan bernilai ekonomi. Ilmu ini sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam kegiatan kerja di Lapas agar warga binaan bisa berkreasi dan memiliki keterampilan yang berguna setelah bebas nanti,” ujar Icho Marselawati.
Kepala Lapas Kotabaru, Doni Handriansyah, menyampaikan apresiasinya kepada Diskoperindag atas kesempatan yang diberikan kepada petugas Lapas untuk mengikuti kegiatan ini.
“Pelatihan ini sangat relevan dengan upaya kami dalam memperkuat pembinaan kemandirian berbasis potensi lokal. Ke depan, keterampilan yang diperoleh petugas akan dikembangkan dalam kegiatan kerja Warga Binaan agar menghasilkan produk kreatif khas Lapas Kotabaru,” tutur Doni.
Partisipasi Lapas Kotabaru dalam kegiatan ini merupakan bentuk sinergi positif antara instansi pemasyarakatan dan pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan industri kreatif lokal. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Presiden serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada aspek pengembangan UMKM, pemberdayaan Warga Binaan, pelestarian lingkungan, dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi daerah.




