MediaJawa – Dalam upaya menjaga stabilitas dan menekan peredaran barang terlarang, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Martapura menggelar operasi penggeledahan blok hunian secara mendadak pada Selasa (4/11), pukul 13.30 WITA. Fokus utama operasi kali ini adalah area berisiko tinggi di Blok Maksimum Security, kamar 3, 4, dan 5.
Operasi yang dilaksanakan secara insidentil ini dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka.KPLP) dan Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Adm Kamtib), dibantu oleh seluruh jajaran pengamanan lapas. Selain penggeledahan di kamar hunian, operasi ini juga dirangkai dengan pelaksanaan tes urine mendadak terhadap 10 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dipilih secara acak. Aksi ini bertujuan utama untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban (Kamtib) dalam lapas sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta melakukan deteksi dini untuk mencegah masuk dan beredarnya barang-barang ilegal di lingkungan warga binaan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura, Evi Loliancy, menegaskan bahwa kegiatan penggeledahan ini adalah bentuk implementasi nyata dari komitmen lapas untuk mencapai lingkungan yang bebas dari gangguan Kamtib. "Kami melaksanakan penggeledahan ini secara konsisten dan terukur. Keamanan adalah harga mati. Langkah ini kami ambil untuk memastikan kamar hunian steril dari segala jenis barang terlarang, seperti alat komunikasi, senjata tajam rakitan, atau narkoba, yang dapat mengancam keselamatan dan ketertiban," ujar Evi Loliancy.
Lapas Perempuan Martapura menyatakan akan terus meningkatkan intensitas operasi serupa sebagai wujud nyata komitmen Lapas dalam menjaga kondusifitas dan lingkungan pembinaan yang sehat. Sinergi antara petugas dan penerapan tata tertib yang ketat diharapkan mampu mencegah potensi gangguan keamanan dari waktu ke waktu, menjadikan Lapas Perempuan Martapura benar-benar aman dan tertib.
