MediaJawa – Lapas Kelas IIA Kotabaru kembali melaksanakan kegiatan rutin perawatan tanaman sayuran di Kebun Ketahanan Pangan dan instalasi hidroponik pada Kamis (27/11). Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang mendukung ketahanan pangan, selaras dengan Astacita Presiden serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Tiga peserta Pemagangan Nasional Batch 2 yang mengikuti pembinaan kemandirian pertanian turut bergabung dalam kegiatan ini, termasuk Mutia Fitriani, lulusan Agroekoteknologi. Dalam kesempatan tersebut, para peserta diperkenalkan terhadap berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan di Lapas, seperti selada dan pakcoy hidroponik, kangkung, kacang panjang, serta beberapa komoditas sayuran lainnya. Selain itu, para peserta juga melihat langsung bagaimana proses perawatan dilakukan oleh petugas dan Warga Binaan.
Mutia Fitriani menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi ruang baginya untuk memahami pola pengelolaan pertanian yang diterapkan di Lapas. “Lapas Kotabaru ternyata memiliki keragaman tanaman yang dikelola dengan cukup baik. Saya diperkenalkan dengan beberapa komoditas yang dibudidayakan di sini, termasuk hidroponik. Pendekatan yang digunakan cukup terstruktur dan memberi manfaat bagi pembinaan Warga Binaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kalapas Kotabaru, Doni Handriansyah, memberikan apresiasi atas keterlibatan peserta dan petugas yang terus menjaga keberlangsungan program pertanian. “Kegiatan perawatan kebun ini merupakan komitmen kami dalam mendukung kemandirian dan ketahanan pangan. Selain menyediakan bahan pangan sehat, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran yang aplikatif bagi peserta maupun Warga Binaan,” ujarnya.
Lapas Kotabaru berharap keberlanjutan program pertanian ini dapat semakin memperkuat kemandirian sekaligus memberikan nilai manfaat bagi pembinaan. Pengelolaan lahan produktif serta inovasi pertanian hidroponik menjadi bagian penting dari upaya pemasyarakatan yang lebih modern dan berkelanjutan.
