MediaJawa – Lapas Kelas IIA Kotabaru kembali memanen hasil budidaya hidroponik berupa selada pada Jumat (21/11), dengan jumlah mencapai 30 ikat. Meski lahan terbatas, Warga Binaan bersama petugas memanfaatkan metode hidroponik untuk memastikan produktivitas tetap optimal, sekaligus meningkatkan keterampilan dalam budidaya sayuran segar.
Hasil panen selada ini dipasarkan melalui minimarket Winnart, membuktikan kualitas produk yang mampu bersaing di pasaran serta mendukung ketahanan pangan lokal. Kegiatan ini sejalan dengan program Astacita Presiden dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada aspek ketahanan pangan, yang mendorong Warga Binaan produktif dan mandiri.
Kepala Lapas Kotabaru, Doni Handriansyah, memberikan apresiasi atas kerja keras seluruh peserta pembinaan. “Meskipun lahan terbatas, metode hidroponik memungkinkan produktivitas tetap tinggi. Kegiatan ini sekaligus mendukung ketahanan pangan dan membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang bermanfaat,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang Warga Binaan, berinisial P, menyampaikan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Kami senang bisa berkontribusi melalui kegiatan pertanian ini. Melihat selada hasil kerja kami laku di pasaran membuat kami semakin termotivasi,” ujarnya.
Dengan pembinaan yang berkelanjutan, Lapas Kotabaru berharap kegiatan hidroponik seperti ini terus berkembang, sehingga Warga Binaan memperoleh keterampilan yang berguna.
Selain memberikan manfaat ekonomi, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan masyarakat sekitar dan memperkuat citra positif Lapas sebagai institusi yang peduli dan produktif.
