MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kemandirian Warga Binaan melalui berbagai kegiatan produktif. Pada Jumat (21/11), kegiatan produksi telur asin kembali berjalan sebagai salah satu program unggulan UMKM Pemasyarakatan, termasuk melalui brand Telur Asin La-New City yang menjadi ciri khas hasil olahan Warga Binaan Lapas Kotabaru.
Produksi telur asin dilakukan secara rutin dengan melibatkan Warga Binaan yang telah terbiasa menjalankan prosesnya. Tahapan produksi dimulai dari pembersihan telur, pembuatan adonan pengasin berbahan garam dan campuran pendukung, hingga proses perendaman yang dilakukan sesuai durasi yang telah ditentukan untuk menghasilkan rasa dan kualitas yang konsisten. Setiap tahapan dikerjakan secara teliti dengan menjaga standar kebersihan.
Setelah melalui masa pengasinan, telur kemudian direbus hingga mencapai tingkat kematangan yang tepat. Warga Binaan mengerjakan seluruh proses ini secara mandiri di bawah pengawasan petugas agar kualitas Telur Asin La-New City tetap terjaga. Hasil akhirnya adalah produk telur asin dengan tekstur padat dan cita rasa gurih yang menjadi daya tarik tersendiri.
Kepala Lapas (Kalapas) Kotabaru, Doni Handriansyah, memberikan apresiasi atas semangat dan kedisiplinan Warga Binaan dalam menjalankan kegiatan produksi ini. Menurutnya, produksi telur asin tidak hanya menjadi aktivitas harian, tetapi juga membentuk karakter positif seperti tanggung jawab, kerapian, dan etos kerja. “Kami terus mendorong kegiatan produktif seperti ini untuk membangun kemandirian mereka,” ujarnya.
Selain sebagai bentuk pembinaan, produksi telur asin ini juga memberikan kontribusi nyata bagi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pengelolaan yang baik menjadikan Telur Asin La-New City memiliki nilai jual, sementara Warga Binaan yang berpartisipasi memperoleh premi sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka.
Melalui keberlanjutan produksi telur asin, Lapas Kotabaru berharap dapat menciptakan lingkungan Pemasyarakatan yang produktif, kreatif, dan bermanfaat. Kegiatan ini merupakan implementasi program kemandirian yang mendukung ekonomi kreatif Pemasyarakatan serta sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, dengan semangat PRIMA sebagai dasar pelaksanaannya.




