MediaJawa – Warga Binaan Lapas Kelas IIA Kotabaru bersama petugas kembali memanen 20 kilogram kacang panjang pada Rabu (19/11), sebagai bagian dari program pembinaan produktif yang mendorong kemandirian dan keterampilan bertani. Kegiatan ini menunjukkan bahwa meskipun lahan terbatas, produktivitas dan kualitas hasil panen tetap terjaga.
Panen dilakukan secara teratur, dimulai dari pengecekan tanaman, pemeliharaan, hingga persiapan untuk distribusi ke pasar. Aktivitas ini menjadi kesempatan bagi Warga Binaan untuk belajar tanggung jawab, disiplin, dan keterampilan bercocok tanam yang aplikatif.
Warga Binaan berinisial A menyampaikan rasa bangganya ikut serta dalam proses panen. “Senang bisa langsung merawat dan memanen kacang panjang. Selain memperoleh pengalaman baru, kegiatan ini membuat kami lebih produktif dan termotivasi,” ujarnya.
Kalapas Kotabaru Doni Handriansyah menegaskan bahwa program pertanian ini merupakan bagian penting dari pembinaan berkelanjutan. “Setiap panen menjadi bukti kerja sama yang baik dan komitmen Warga Binaan. Kegiatan ini mendukung ketahanan pangan serta selaras dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” jelasnya.
Keberhasilan panen kacang panjang ini diharapkan dapat terus memotivasi Warga Binaan untuk aktif dalam program produktif. Dengan keterampilan yang diperoleh, mereka bisa lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan saat kembali ke masyarakat.
Selain memberikan nilai ekonomi, kegiatan ini juga menanamkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama antar Warga Binaan. Program pertanian Lapas Kotabaru menjadi contoh nyata bagaimana pembinaan produktif dapat meningkatkan kemandirian serta mendukung ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan.
