Iklan 1060x90

Resmi Meluncur, PAS AGRO MANDIRI Jadi Fondasi Baru Pembinaan Warga Binaan Produktif

Hadi A.
Senin, November 17, 2025 WIB Last Updated 2025-11-17T10:30:35Z

MediaJawa — Sistem Pemasyarakatan di Indonesia terus memasuki fase transformasi besar yang berorientasi pada pembinaan, pemberdayaan, dan produktivitas warga binaan. Perubahan paradigma ini semakin diperkuat melalui peluncuran PAS AGRO MANDIRI, sebuah Proyek Perubahan (Proper) PKN 1 Tahun 2025 yang digagas oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjenpas), Gun Gun Gunawan.

Program inovatif ini menjadi salah satu langkah strategis yang dirancang untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus berkontribusi pada pengentasan kemiskinan melalui penguatan kapasitas warga binaan.

Paradigma Baru Pemasyarakatan: Dari Sangkar Menjadi Sanggar

Sesditjenpas menegaskan bahwa Pemasyarakatan Indonesia telah meninggalkan pola lama yang identik dengan pemenjaraan. Saat ini, orientasi Pemasyarakatan menitikberatkan pada pembinaan manusia secara menyeluruh, memberikan ruang, keterampilan, dan kesempatan bagi warga binaan untuk kembali produktif dan diterima masyarakat.

“Pemasyarakatan itu bukan pemenjaraan. Sistem ini justru merupakan konsep yang keluar dari pemenjaraan. Paradigma kita telah bergeser dari hukuman menjadi pembinaan,” tegasnya.

Ia menyebut perubahan ini sebagai peralihan dari "sangkar menuju sanggar", tempat warga binaan mendapatkan ruang kreatif, pelatihan, dan pengembangan diri.

Mendukung Ketahanan Pangan dan Penguatan SDM

PAS AGRO MANDIRI merupakan salah satu bentuk implementasi dari 13 akselerasi turunan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Program ini secara khusus menguatkan dua sektor prioritas yaitu ketahanan pangan dan peningkatan kualitas SDM serta UMKM Pemasyarakatan.

Melalui berbagai unit pembinaan seperti Lapas Agro, Lapas Skill, dan Lapas Entrepreneur, warga binaan diarahkan untuk menguasai keterampilan praktis, mendapatkan sertifikasi resmi, dan membangun kemampuan berwirausaha.

PAS AGRO MANDIRI: Program Strategis untuk Mandiri dan Berdaya

Program PAS AGRO MANDIRI dikembangkan melalui optimalisasi lahan produktif, penerapan teknologi pertanian, serta pelatihan intensif bagi warga binaan. Pendekatan ini membuka ruang tidak hanya untuk produksi pangan, tetapi juga untuk menciptakan SDM berkualitas yang siap berkontribusi setelah bebas.

Gun Gun Gunawan menyampaikan bahwa program ini juga selaras dengan tujuan utama pembinaan dalam Sistem Pemasyarakatan, yaitu memulihkan hidup-kehidupan, dan penghidupan warga binaan, sesuai dengan konsep PAS yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.

“Tujuan PAS AGRO MANDIRI adalah membangun tatanan pembinaan yang memungkinkan warga binaan meningkatkan kemampuan hidupnya. Dengan keterampilan yang tepat, mereka dapat kembali menjadi pribadi produktif di masyarakat,” ujarnya.

Insentif Kerja dan Sistem Tabungan yang Transparan

Untuk memastikan pembinaan berjalan adil dan berkualitas, warga binaan yang bekerja dalam program mendapat premi atau insentif kerja yang resmi dan terdokumentasi. Seluruh premi disalurkan dalam bentuk tabungan sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga maupun modal awal setelah bebas.

“Warga binaan wajib mendapatkan premi kerja. Besarannya bervariasi dan ditabungkan. Ketika mereka bebas, tabungan itu bisa menjadi manfaat nyata bagi keluarganya,” ungkap Gun Gun.

Skema ini juga mencegah peredaran uang tunai di Lapas serta menjaga tanggung jawab sosial warga binaan terhadap keluarga mereka.

Menyiapkan Warga Binaan Menjadi Bagian Produktif Bangsa

Melalui PAS AGRO MANDIRI, warga binaan dibina untuk memiliki keterampilan nyata, kompetensi bersertifikat, tabungan kerja, serta kesiapan untuk bekerja atau berwirausaha setelah kembali ke masyarakat. Program ini tidak hanya membina, tetapi juga menciptakan peluang kehidupan baru yang lebih mandiri.

Pembinaan berkelanjutan dengan sertifikasi yang terakui memberi modal sosial yang kuat kepada warga binaan, menjadikan mereka siap berperan positif di tengah masyarakat.

Sebagai penegasan atas arah besar transformasi ini, Gun Gun Gunawan menyampaikan bahwa PAS AGRO MANDIRI bukan sekadar program jangka pendek, tetapi fondasi perubahan yang membawa manfaat luas bagi bangsa. Ia menekankan bahwa Pemasyarakatan harus menjadi pendorong ekonomi berbasis masyarakat, bukan lagi entitas tertutup yang bekerja sendiri.

“Dalam PAS AGRO MANDIRI, kami ingin memastikan bahwa setiap jengkal lahan yang dimiliki Pemasyarakatan dapat memberikan nilai tambah. Lahan tidur tidak boleh dibiarkan begitu saja. Semua harus menjadi ruang produktif yang memberi manfaat bagi warga binaan, institusi, dan masyarakat luas,” ujar Gun Gun.

Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program ini. Menurutnya, Pemasyarakatan tidak dapat berjalan sendiri dalam membangun kemandirian pangan. Sinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, lembaga pendidikan, hingga komunitas pertanian modern akan memastikan bahwa hasil pembinaan memiliki pasar yang jelas dan berkelanjutan.

“Kami tidak hanya mengajarkan cara menanam atau beternak. Kami membangun sistem pembinaan yang terhubung dengan dunia usaha. Ketika warga binaan bisa memproduksi sesuatu yang dibutuhkan pasar, maka pembinaan itu menjadi relevan dan bernilai tinggi,” tambahnya.

Gun Gun melanjutkan bahwa pembinaan pertanian modern, hidroponik, pengolahan pupuk organik, dan manajemen usaha kecil adalah bagian dari kurikulum pembinaan yang terus diperbarui untuk mengikuti perkembangan zaman. Dengan begitu, kemampuan warga binaan bukan hanya sebatas teori, tetapi keterampilan yang siap digunakan saat mereka kembali ke masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa ketika mereka keluar, mereka tidak kembali dengan tangan kosong. Mereka membawa keterampilan, sertifikat, pengalaman kerja, dan tabungan. Itu semua adalah modal kehidupan yang nyata,” jelasnya.

Transformasi Pemasyarakatan tidak boleh berhenti hanya pada aspek pengamanan dan pembinaan, tetapi harus mampu menghadirkan nilai nyata bagi masyarakat.

“Melalui PAS AGRO MANDIRI, kita ingin menunjukkan bahwa Lapas dan Rutan tidak hanya menjadi tempat menjalani masa pidana, tetapi juga pusat produktivitas. Warga binaan kita latih, kita bekali keterampilan, kita arahkan agar bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Ini bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan Pemasyarakatan yang semakin relevan dengan kebutuhan bangsa,” ujarnya.

Menurutnya, langkah ini juga menjadi bukti bahwa UPT Pemasyarakatan memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

“Hasil pertanian ini tidak hanya menjadi sarana kemandirian bagi warga binaan, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat sekitar. Ke depan, kita ingin memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak agar program ini semakin meluas dan memberi dampak lebih besar,” kata Gun Gun.

Kehadiran PAS AGRO MANDIRI merupakan bukti bahwa Pemasyarakatan modern berkontribusi langsung pada sektor ketahanan pangan nasional dan pengentasan kemiskinan. Program ini menciptakan warga binaan yang produktif, mandiri, dan berdaya saing, sejalan dengan visi besar Pemasyarakatan Produktif, Bangsa Mandiri.
Komentar

Tampilkan

  • Resmi Meluncur, PAS AGRO MANDIRI Jadi Fondasi Baru Pembinaan Warga Binaan Produktif
  • 0

Berita Terkini

Iklan