MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru melaksanakan Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) terkait pengusulan program integrasi bagi Warga Binaan, Selasa (18/11). Sebanyak 25 orang Warga Binaan mengikuti sidang untuk menentukan kelayakan administratif dan substantif sebelum diusulkan pada program integrasi, terdiri dari 20 usulan Pembebasan Bersyarat dan 5 usulan Cuti Bersyarat.
Pelaksanaan sidang TPP ini menjadi bagian dari upaya percepatan layanan integrasi melalui inovasi ICE WIN (Integrasi Cepat Warga Binaan). Melalui inovasi ini, petugas secara proaktif melakukan jemput bola, memastikan seluruh Warga Binaan yang memenuhi persyaratan tidak terlambat menerima hak integrasinya sebagai bentuk komitmen pelayanan prima.
Ketua TPP Lapas Kotabaru, Mohammad Jawad Cirry, menegaskan pentingnya kecermatan dalam setiap tahapan verifikasi. “Sidang TPP hari ini kami laksanakan dengan prinsip ketelitian dan objektivitas. Setiap usulan integrasi harus benar-benar memenuhi syarat administratif maupun substantif, sehingga proses berjalan akuntabel dan memberikan kepastian hukum bagi Warga Binaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kotabaru Doni Handriansyah menyampaikan bahwa percepatan layanan integrasi merupakan bagian dari komitmen Lapas terhadap pelayanan yang profesional. “Melalui ICE WIN, kami memastikan tidak ada keterlambatan dalam pemenuhan hak integrasi. Upaya ini juga merupakan kontribusi Lapas Kotabaru dalam mendukung kebijakan pembinaan modern dan pelayanan berbasis kinerja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kalapas menambahkan bahwa pelaksanaan layanan integrasi ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya program pengurangan overkapasitas dan overcrowded di Lapas. Percepatan layanan integrasi yang tepat sasaran menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan tata kelola pemasyarakatan yang efektif dan humanis.
Dengan terselenggaranya sidang TPP ini, Lapas Kotabaru terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik serta memastikan seluruh proses pembinaan berjalan sesuai ketentuan. Diharapkan, pengusulan integrasi bagi 25 Warga Binaan tersebut dapat segera diproses, sehingga mereka dapat melanjutkan tahapan pembinaan di masyarakat dengan lebih produktif dan bertanggung jawab.
