MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru kembali menghadirkan inovasi dalam program pembinaan kemandirian. Pada Jumat (14/11), Warga Binaan Lapas Kotabaru memproduksi telur asin “La-New City Craft”, salah satu produk unggulan hasil pelatihan dan pembinaan keterampilan di bidang olahan pangan.
Telur asin “La-New City Craft” telah memiliki sertifikat P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sertifikat halal, menegaskan bahwa produk ini aman dikonsumsi dan memenuhi standar pangan resmi. Selain itu, rasanya yang lezat dan teksturnya yang khas membuat produk ini menjadi favorit, sekaligus mencerminkan kualitas dan ketelitian dalam setiap tahap produksinya. Kegiatan ini diawasi secara langsung oleh Petugas Pembina Kemandirian, Aprilita Dwi Imasari, sehingga proses pembuatannya tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada penanaman nilai disiplin dan tanggung jawab.
“Setiap tahap produksi dilakukan dengan teliti, mulai dari pemilihan bahan baku, perendaman, hingga proses pengasinan. Kami ingin agar produk yang dihasilkan tidak hanya layak jual, tetapi juga memiliki kualitas yang bisa dibanggakan,” ujar Aprilita.
Kepala Lapas Kotabaru, Doni Handriansyah, menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan seperti ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) berbasis hasil pembinaan di Lapas.
“Kami ingin setiap hasil karya Warga Binaan tidak berhenti di dalam tembok Lapas saja. Melalui pembinaan yang terarah, kami dorong agar produk-produk seperti La-New City Craft dapat berkembang menjadi bagian dari ekosistem UMKM yang mandiri dan berdaya saing,” tutur Doni.
Melalui kegiatan ini, Lapas Kotabaru menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembinaan kemandirian Warga Binaan secara berkelanjutan. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membekali Warga Binaan dengan pengalaman praktis dalam menghasilkan produk berkualitas yang siap dipasarkan. Selain itu, hasil dari produk ini turut memberikan kontribusi berupa premi dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), yang menjadi salah satu sumber pendukung kegiatan pembinaan dan operasional Lapas.
Dengan langkah ini, Lapas Kotabaru berharap setiap Warga Binaan dapat memiliki kesempatan nyata untuk mandiri dan produktif setelah kembali ke masyarakat. Pendekatan pembinaan berbasis UMKM ini diharapkan tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat peran Lapas dalam menghasilkan PNBP yang bermanfaat bagi negara, sekaligus menguatkan Warga Binaan sebagai individu yang siap berkarya dan berkontribusi positif.




