MediaJawa — Warga Binaan Lapas Kelas IIA Kotabaru kembali menunjukkan kreativitasnya melalui pembuatan kerajinan gantungan kunci berbentuk ikan todak, ikon khas Kabupaten Kotabaru. Karya ini diproduksi pada Jumat (5/12) sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian yang mengasah kemampuan dan produktivitas Warga Binaan.
Gantungan kunci yang dibuat mengusung konsep sederhana namun memiliki nilai seni dan ciri daerah yang kuat. Dengan bahan yang mudah dibentuk dan teknik pengerjaan yang terampil, setiap produk menampilkan bentuk ikan todak yang menjadi simbol identitas masyarakat Kotabaru.
Salah satu Warga Binaan berinisial R menyampaikan rasa bangganya dapat terlibat dalam kegiatan ini. “Kami senang bisa membuat kerajinan yang menjadi ciri khas daerah sendiri. Selain menambah keterampilan, hasil karya ini membuat kami merasa lebih percaya diri karena dapat bermanfaat dan dihargai masyarakat,” ujarnya.
Kalapas Kotabaru, Doni Handriansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. “Kerajinan seperti gantungan kunci ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memberikan peluang usaha bagi mereka setelah bebas nanti. Kami ingin Warga Binaan tetap produktif dan mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Saat ini, gantungan kunci ikan todak buatan Warga Binaan sudah tersedia di beberapa toko oleh-oleh di Kotabaru. Kehadiran produk ini mendapat apresiasi dari masyarakat karena desainnya unik dan mencerminkan kekayaan budaya lokal.
Melalui pembinaan kemandirian seperti ini, Lapas Kotabaru terus berupaya menghadirkan program yang mendorong kreativitas, kemandirian, dan kesiapan Warga Binaan untuk kembali berperan positif di tengah masyarakat.
Kotabaru — Warga Binaan Lapas Kelas IIA Kotabaru kembali menunjukkan kreativitasnya melalui pembuatan kerajinan gantungan kunci berbentuk ikan todak, ikon khas Kabupaten Kotabaru. Karya ini diproduksi pada Jumat (5/12) sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian yang mengasah kemampuan dan produktivitas Warga Binaan.
Gantungan kunci yang dibuat mengusung konsep sederhana namun memiliki nilai seni dan ciri daerah yang kuat. Dengan bahan yang mudah dibentuk dan teknik pengerjaan yang terampil, setiap produk menampilkan bentuk ikan todak yang menjadi simbol identitas masyarakat Kotabaru.
Salah satu Warga Binaan berinisial R menyampaikan rasa bangganya dapat terlibat dalam kegiatan ini. “Kami senang bisa membuat kerajinan yang menjadi ciri khas daerah sendiri. Selain menambah keterampilan, hasil karya ini membuat kami merasa lebih percaya diri karena dapat bermanfaat dan dihargai masyarakat,” ujarnya.
Kalapas Kotabaru, Doni Handriansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. “Kerajinan seperti gantungan kunci ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memberikan peluang usaha bagi mereka setelah bebas nanti. Kami ingin Warga Binaan tetap produktif dan mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Saat ini, gantungan kunci ikan todak buatan Warga Binaan sudah tersedia di beberapa toko oleh-oleh di Kotabaru. Kehadiran produk ini mendapat apresiasi dari masyarakat karena desainnya unik dan mencerminkan kekayaan budaya lokal.
Melalui pembinaan kemandirian seperti ini, Lapas Kotabaru terus berupaya menghadirkan program yang mendorong kreativitas, kemandirian, dan kesiapan Warga Binaan untuk kembali berperan positif di tengah masyarakat.




