MediaJawa — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru terus mengembangkan program pembinaan kemandirian melalui kegiatan produksi keripik singkong yang dilaksanakan pada Senin (29/12). Kegiatan ini melibatkan Warga Binaan dengan pendampingan petugas sebagai upaya membekali keterampilan wirausaha yang aplikatif dan bernilai ekonomi.
Proses produksi keripik singkong dilakukan secara bertahap, mulai dari pengolahan bahan baku, pengirisan, penggorengan, hingga pengemasan. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembinaan produktif yang diarahkan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan kemampuan Warga Binaan dalam mengelola Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kepala Lapas (Kalapas) Kotabaru, Doni Handriansyah, menyampaikan bahwa pembinaan berbasis UMKM merupakan bagian penting dalam mempersiapkan Warga Binaan agar mandiri setelah selesai menjalani masa pidana. “Produksi keripik singkong ini menjadi sarana pembelajaran yang konkret bagi Warga Binaan untuk memahami proses usaha, mulai dari produksi hingga nilai jual. Kegiatan ini selaras dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mendukung penguatan UMKM,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu Warga Binaan berinisial H mengaku mendapatkan pengalaman dan motivasi dari kegiatan tersebut. “Kami belajar bagaimana mengolah singkong menjadi produk yang bernilai jual. Kegiatan ini memberi kami harapan dan bekal keterampilan yang bisa dimanfaatkan setelah bebas nanti,” ungkapnya.
Melalui kegiatan produksi keripik singkong ini, Lapas Kotabaru menegaskan komitmennya dalam melaksanakan pembinaan yang produktif dan berkelanjutan, sekaligus mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada aspek penguatan dan pengembangan UMKM, sebagai bagian dari upaya pemberdayaan Warga Binaan agar siap kembali dan berkontribusi positif di tengah masyarakat.
