MediaJawa — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru melaksanakan studi tiru layanan kesehatan Warga Binaan secara daring ke Lapas Kelas I Palembang melalui Zoom Meeting, Rabu (4/12). Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Seksi Pembinaan Pendidikan (Binadik) dan tim klinik Lapas Kotabaru, dengan tujuan mempelajari layanan kesehatan yang diterapkan di Lapas Palembang agar layanan kesehatan di Kotabaru dapat lebih optimal dan profesional khususnya terkait kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Dalam pertemuan daring tersebut, dr. Dilla dari Lapas Kelas I Palembang menjelaskan metode kredensial BPJS, prosedur pelayanan setelah kerja sama dengan BPJS, serta langkah-langkah pemindahan fasilitas kesehatan (faskes) bagi Warga Binaan. Kegiatan ini juga membahas manajemen administrasi dan dokumentasi klaim BPJS untuk mendukung pelayanan yang lebih tertib dan terencana.
Kepala Lapas (Kalapas) Kotabaru, Doni Handriansyah, menyampaikan, “Studi tiru ini menjadi kesempatan penting untuk meniru layanan kesehatan yang diterapkan di Lapas Palembang. Kami berharap sistem yang dipelajari dapat segera diterapkan di Kotabaru, sehingga Warga Binaan memperoleh pelayanan yang lebih optimal dan terjamin. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Lapas Kelas I Palembang atas kesediaannya berbagi pengalaman.”
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Lapas Kelas I Palembang, Jumedi yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan, “Kami berharap pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi Lapas Kotabaru dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi Warga Binaan. Pelayanan yang baik adalah kunci agar Warga Binaan tetap sehat dan produktif.”
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Lapas Kotabaru memperkuat integrasi dengan BPJS Kesehatan serta meningkatkan kapasitas petugas dalam mengelola layanan kesehatan bagi Warga Binaan.
Dengan langkah ini, Lapas Kotabaru berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan, sejalan dengan prinsip PRIMA: Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel.
