MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan terus mengoptimalkan program pembinaan kemandirian Warga Binaan melalui kegiatan pertanian produktif. Salah satu wujud nyata program tersebut adalah panen sayur kangkung yang dilaksanakan di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) I Lapas Narkotika Karang Intan, Selasa (23/12).
Kegiatan panen kangkung ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan sekaligus mendukung kebutuhan dapur lapas. Dari kegiatan tersebut, berhasil dipanen sebanyak 40 kilogram sayur kangkung yang siap dimanfaatkan untuk konsumsi internal. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan dengan pendampingan dan pengawasan langsung dari petugas staf kegiatan kerja (Giatja), Yudi Atmajaya.
Pelaksanaan panen berlangsung tertib, aman, dan terkendali. Selain menjadi kegiatan rutin, panen ini juga menjadi sarana pembelajaran bagi Warga Binaan dalam mengelola hasil pertanian secara berkelanjutan, mulai dari proses tanam hingga panen. Kegiatan turut didokumentasikan sebagai data dukung pelaporan kepada pimpinan.
Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Yugo Indra Wicaksi, menyampaikan bahwa program pertanian ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan pangan lapas, tetapi juga membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang bermanfaat. “Melalui kegiatan kemandirian seperti ini, kami ingin menanamkan nilai kerja keras, tanggung jawab, serta memberikan bekal keterampilan yang dapat dimanfaatkan setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Salah satu Warga Binaan berinisial I mengaku bersyukur dapat terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. “Kami merasa senang dan bangga bisa ikut menanam dan memanen sendiri. Selain menambah pengalaman, hasilnya juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan bersama di lapas,” ungkapnya.
Melalui kegiatan panen sayur kangkung yang dilaksanakan secara rutin, Lapas Narkotika Karang Intan berkomitmen untuk terus memperkuat program pembinaan kemandirian yang produktif, mendukung ketahanan pangan, serta mempersiapkan Warga Binaan agar lebih mandiri dan siap menjalani reintegrasi sosial.




