MediaJawa – Sebagai bagian dari upaya membekali warga binaan dengan keterampilan yang berguna setelah menjalani masa hukuman, Lapas Kelas IIA Banjarmasin kini mengembangkan program produksi batako. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mempelajari dan terlibat langsung dalam proses pembuatan batako yang dapat meningkatkan kemandirian mereka, Selasa (13/5).
Kegiatan produksi batako ini melibatkan warga binaan yang bekerja bersama dalam pencampuran bahan baku, pengepresan, hingga pengeringan batako. Selain meningkatkan keterampilan praktis, program ini juga bertujuan untuk memberi bekal yang dapat digunakan warga binaan di dunia kerja setelah mereka bebas.
Kasubsi Bimbingan Kerja, Ikrar Aulia Lapas Banjarmasin, Suratno, menjelaskan bahwa produksi batako ini merupakan salah satu cara untuk membekali warga binaan dengan keterampilan yang berguna setelah mereka kembali ke masyarakat. "Kami ingin warga binaan tidak hanya memiliki pengalaman di dalam lapas, tetapi juga keterampilan yang dapat mereka gunakan saat kembali ke dunia luar," ujarnya.
Muhammad Alfi Hidayat, salah satu staf yang terlibat dalam kegiatan ini, mengatakan, "Kegiatan ini bukan hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab dan kerjasama di antara warga binaan. Mereka belajar bekerja dengan disiplin dan berorientasi pada hasil."
Budi (nama samaran), salah satu warga binaan yang aktif dalam produksi batako, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan ini. "Saya merasa lebih siap untuk menghadapi kehidupan setelah bebas nanti. Keterampilan ini memberikan saya peluang untuk berwirausaha atau bekerja di bidang yang sesuai dengan apa yang saya pelajari di sini," katanya.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi angka residivisme, dengan memberikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, petugas Lapas Banjarmasin juga aktif membimbing warga binaan dalam setiap tahapan produksi batako.
- Lapas Banjarmasin