MediaJawa – Komitmen Lapas Kelas IIA Kerobokan dalam membangun kemandirian warga binaan kembali ditunjukkan melalui langkah cepat dan strategis. Hal ini selaras dengan Arah Strategis Kebijakan Pemerintahan (ASTACITA) Presiden Republik Indonesia yang mendorong penguatan ekonomi kreatif, serta implementasi 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Hudi Ismono, melalui Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Boy Guntur Sagara, memimpin langsung kunjungan ke sejumlah Fasilitator Pelatihan di Provinsi Bali sebagai bagian dari upaya persiapan pelatihan pengembangan pembinaan kemandirian yang kuat, aplikatif, dan berorientasi pasar untuk warga binaan Lapas Kerobokan.
Kunjungan diawali ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, yang diterima langsung oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nurul Hadiristiyantri, S.Pt., M.P., guna membahas rencana Pelatihan Kemandirian Peternakan Ayam Petelur bagi warga binaan. Selanjutnya, tim berkoordinasi dengan UPTD Balai Latihan Kerja Industri dan Pariwisata, Dinas Ketenagakerjaan dan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali, dan diterima oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan dan Pemasaran, Wayan Widhi Perdana, S.E., M.M., dalam rangka persiapan Pelatihan Kemandirian Tata Boga, khususnya pembuatan pie susu. Potensi sinergi juga dijajaki dengan instruktur dari SMK Rekayasa Denpasar untuk bidang pertukangan batu dan pengelasan.
Langkah ini menjadi wujud nyata pembinaan berbasis produktivitas di Lapas Kelas IIA Kerobokan. Dengan menyusun pelatihan yang relevan bersama instansi teknis dan vokasional, warga binaan akan dibekali keterampilan yang dapat dikembangkan menjadi usaha produktif pasca-pembebasan. Diharapkan, hasil dari pelatihan ini mampu menciptakan produk unggulan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis Pemasyarakatan.
- Lapas Kerobokan