MediaJawa - Dalam rangka meningkatkan kemampuan fisik, mental, dan kedisiplinan petugas, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Amuntai melaksanakan pelatihan pengendalian huru hara dan penggunaan gas air mata bagi seluruh jajaran pegawai. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan berkelanjutan yang bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi potensi gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan lapas, Jumat (26/9).
Pelatihan ini dilaksanakan melalui kerja sama antara Lapas Amuntai dan Kepolisian Resor (Polres) Hulu Sungai Utara (HSU). Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat sinergi antarlembaga dalam menghadapi situasi kontinjensi, khususnya yang berkaitan dengan pengendalian massa dan penanganan gangguan kamtib.
Kepala Lapas Amuntai, Yosef Leonard Sihombing, menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental dalam menjalankan tugas pemasyarakatan. “Pembinaan seperti ini sangat penting agar seluruh petugas memiliki kemampuan taktis dan disiplin tinggi dalam menghadapi situasi darurat, termasuk potensi terjadinya kerusuhan atau gangguan keamanan lainnya,” ujar Yosef.
Selama pelatihan, peserta dibekali teori dan praktik terkait teknik pengendalian massa, penggunaan alat pelindung diri, serta prosedur penggunaan gas air mata sesuai standar operasional. Selain itu, simulasi situasi huru hara juga dilakukan sebagai bentuk latihan lapangan guna melatih respons cepat dan koordinasi antarpetugas.
- Lapas Amuntai