MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru terus mendorong pembinaan kemandirian Warga Binaan melalui kegiatan produktif bernilai ekonomi, salah satunya produksi keripik tempe dengan merek “KRIPE La-New City”. Kegiatan produksi ini berlangsung pada Kamis (20/11) sebagai bagian dari upaya pembinaan berkelanjutan di Lapas Kotabaru.
Warga Binaan dilatih melalui seluruh tahapan pembuatan keripik tempe, mulai dari pemilihan tempe berkualitas, pengirisan tipis tempe, perendaman dalam bumbu rahasia, penggorengan hingga tingkat kekeringan dan kerenyahan yang pas, hingga tahap pengemasan yang menarik. Setiap tahapan diawasi secara ketat oleh petugas untuk memastikan kualitas produk sesuai standar.
Kepala Lapas Kotabaru, Doni Handriansyah, menjelaskan, “Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan semangat wirausaha serta kemandirian Warga Binaan. Mereka belajar membuat produk olahan bernilai ekonomi tinggi, sekaligus memahami proses usaha dari awal hingga akhir. Kami ingin menyiapkan mereka agar siap menjadi pribadi mandiri ketika kembali ke masyarakat.”
Selain sebagai sarana pembinaan, hasil produksi keripik tempe juga mendukung Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan memberikan premi bagi Warga Binaan yang aktif berpartisipasi. Hal ini menjadi bentuk apresiasi dan motivasi bagi mereka untuk terus bersemangat mengikuti program pembinaan.
“Saya senang bisa belajar membuat keripik tempe. Selain keterampilan baru, premi yang kami terima bisa membantu keluarga di rumah. Ini membuat kami makin semangat,” ujar salah satu Warga Binaan, B, antusias.
Kegiatan produksi “KRIPE La-New City” merupakan implementasi program pemberdayaan Warga Binaan dan penguatan ekonomi kreatif di lingkungan Pemasyarakatan, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI dan mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.




