MediaJawa — Komunitas Dalail Khairat kembali menyelenggarakan pengajian rutin untuk warga binaan di Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Tema pengajian kali ini adalah “Rukun Haji”, dengan fokus utama pada pembahasan Wukuf dan Tawaf, dua bagian penting dalam rangkaian ibadah haji, Selasa (13/5).
Acara diawali dengan pembacaan Dalail Khairat yang dipimpin oleh Guru Fahmi, Ketua Komunitas Dalail Khairat sekaligus warga binaan yang aktif membina bidang keagamaan di dalam lapas. Suasana pembacaan berlangsung khusyuk, menghadirkan ketenangan dan semangat spiritual bagi para peserta.
Usai pembacaan, Guru Fahmi menyampaikan ceramah keagamaan yang membahas secara mendalam tentang Wukuf di Arafah sebagai inti dari ibadah haji. Ia menjelaskan bahwa Wukuf merupakan momen untuk bermuhasabah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. "Wukuf mengajarkan kita arti berkumpul dalam ketundukan dan harapan, tanpa membedakan status atau latar belakang," ucapnya.
Selain itu, Tawaf juga menjadi bagian penting dalam pengajian kali ini. Guru Fahmi memaparkan makna spiritual Tawaf sebagai bentuk penghambaan, dengan terus mengelilingi Ka'bah sebagai simbol kedekatan kepada Allah. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan secara rinci tentang syarat-syarat sahnya Tawaf, seperti: Suci dari hadas dan najis, baik badan, pakaian, maupun tempat tawaf, Menutup aurat, Dimulai dari Hajar Aswad, dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri, Dilakukan sebanyak tujuh putaran penuh, Dilaksanakan di dalam Masjidil Haram, tidak boleh dari luar batas area tawaf, Dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan, kecuali ada uzur syar’i.
“Pemahaman terhadap syarat-syarat ini penting karena ibadah bukan hanya soal niat, tapi juga tata cara yang harus sesuai tuntunan,” tutur Guru Fahmi kepada jamaah yang hadir.
Pengajian diikuti antusias oleh warga binaan yang tergabung dalam komunitas keagamaan. Kegiatan ini bukan hanya menambah ilmu agama, tetapi juga menjadi wadah pembinaan mental dan spiritual yang terus dikembangkan oleh Lapas Banjarmasin.
Guru Fahmi menyampaikan bahwa melalui kegiatan rutin seperti ini, diharapkan para warga binaan dapat memperkuat keimanan dan menjadikan masa pembinaan sebagai momentum memperbaiki diri. “Ibadah haji mengajarkan kita arti kesucian, ketertiban, dan kedekatan kepada Allah. Nilai-nilai itu bisa kita bawa ke kehidupan sehari-hari, meski tidak sedang berhaji,” pungkasnya.
- Lapas Banjarmasin