MediaJawa – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Martapura melakukan penanaman 85 bibit tanaman buah dalam pot (Tabulampot) pada hari Rabu (5/11). Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan terbatas di lingkungan lapas agar menjadi area produktif.
Penanaman bibit tabulampot merupakan bentuk komtimen terhadap Program Ketahanan Pangan yang melibatkan Warga Binaan, serta merupakan salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Penanamabn bibit dalam pot merupakan aksi kongkrit bahwa lahan yang terbatas ldan tanah yang kurang subur bukan halangan untuk tetap berkontribusi pada Program Akselerasi Menteri Imipas.
Kepala Lapas Perempuan Martapura, Evi Loliancy, menekankan bahwa penanaman bibit tabulampot ini adalah salah satu upaya strategis dalam mewujudkan Kemandirian Pangan di Lapas. " Metode Tabulampot sangat efektif untuk lahan yang terbatas da tanahnya yang kurang subur," jelas Evi Loliancy.
"Selain itu, yang paling penting, Warga Binaan juga antusias ikut membantu menanan puluhan bibit tabulampot," pungkas Kalapas.
Salah satu Warga Binaan, S, mengaku pertama kali melakukan penanaman buah dalam pot. "Terimakasih atas ilmu dan kesempatan yang diberikan, semoga ilmu ini kelak dapat kami kembangkan saat pulang nanti," harapnya.
Bibit yang ditanam mencakup beberapa varietas buah, seperti lengkeng, alpukat mentega, jambu air, sarikaya, sawo, jeruk, belimbing, dan rambutan. Seluruh proses penanaman dan perawatan Tabulampot dilakukan secara langsung oleh warga binaan didampingi petugas Lapas Perempuan Martapura. Dengan program Tabulampot ini, diharapkan dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan lahan terbatas.
