MediaJawa – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rantau melaksanakan kegiatan pasca rehabilitasi bagi warga binaan pada Kamis (27/11) sebagai bagian dari penguatan pemulihan berkelanjutan. Kegiatan ini mengangkat materi bertema “Pertemuan Keluarga dalam Program Rehabilitasi” yang berfokus pada membangun komunikasi positif, dukungan emosional, dan keterlibatan keluarga dalam proses pemulihan warga binaan, sebagaimana tercantum dalam modul resmi rehabilitasi.
Materi pasca rehab dipandu oleh tenaga kesehatan dan petugas pembinaan dengan menekankan pentingnya peran keluarga dalam menjaga kesinambungan pemulihan. Warga binaan mendapatkan edukasi mengenai strategi komunikasi efektif, pencegahan kekambuhan, serta cara membangun rutinitas positif setelah kembali ke masyarakat. Program juga membantu mereka mengidentifikasi tantangan yang mungkin muncul serta langkah membangun hubungan keluarga yang lebih sehat.
Kepala Rutan Rantau, Renaldi Hutagalung, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai fondasi keberlanjutan rehabilitasi. “Pemulihan bukan hanya proses pribadi, tetapi melibatkan dukungan lingkungan terdekat. Melalui pasca rehab ini, kami ingin warga binaan lebih siap, stabil, dan memiliki bekal untuk kembali membangun hidup dengan arah yang positif,” ujarnya.
Kasubsi Yantah, Warliani, menyampaikan bahwa materi yang digunakan sangat relevan untuk memperkuat kesiapan mental warga binaan. “Pendekatan edukatif dan dukungan keluarga adalah kunci. Dengan memahami komunikasi yang sehat dan pencegahan relapse, warga binaan dapat mempertahankan perubahan baik yang sudah mereka mulai,” ungkapnya.
Tenaga kesehatan Rutan, dr. Rizka, yang memberikan pemaparan, menekankan bahwa pemulihan harus dilihat sebagai perjalanan jangka panjang. “Kami memberikan pemahaman tentang tanda-tanda awal kekambuhan, cara menjaga kestabilan emosi, hingga pentingnya dukungan keluarga. Komitmen pribadi tetap menjadi faktor utama dalam keberhasilan pasca rehabilitasi,” jelasnya.
Melalui kegiatan pasca rehabilitasi ini, Rutan Rantau berkomitmen menciptakan proses pemulihan yang menyeluruh, manusiawi, dan berorientasi pada perubahan perilaku yang berkelanjutan, sebagai bekal bagi warga binaan untuk kembali berdaya di tengah masyarakat.




